Cara mengolahnya juga sederhana :
|
Kotoran
Sapi sebagai bahan utama. Kotoran sapi bisa kotoran yang baru maupun
yang sudah dingin. Yang masih baru biasanya masih lembek dan yang
sudah dingin biasanya sudah mulai berkurang kadar airnya.
Bisa juga digunakan kotoran kambing, kelinci, ayam, limbah sayuran, sampah organic lainnya.
|
|
Siapkan
wadah untuk memproses kotoran sapi menjadi kompos. Saya gunakan kotak
bekas telur yang ada di rumah. Kotak dialasi dengan karung plastic bekas terigu. Alas ini untuk menahan kotoran jangan menetes kelantai. Bisa juga menggunakan kardus bekas.
|
|
Masukkan
kotoran sapi ke dalam kotak. Ratakan dengan cethok supaya tidak ada
gumpalan dan rongga kotoran. Apalagi kotoran sapi yang digunakan sudah
dingin, kotoran ternak qurban kemarin. Kotorannya mulai menggumpal
dan mengeras. Sehingga perlu dihancurkan dan diratakan dalam kotak.
|
|
Siapkan
air secukupnya. Air ini gunanya untuk menjaga kelembaban kotoran
sehingga cacing betah hidup di dalamnya. Cacing senangnya berada di
lingkungan yang gelap dan lembab.
Apalagi
kotoran yang digunakan di sini sudah mulai berkurang kadar airnya,
sehingga perlu ditambahkan air. Banyaknya by feeling saja, yang
penting jangan terlalu banyak, cukup basah saja.
|
|
Cara
membasahi kotoran adalah dengan dikepretin pakai tangan saja, jangan
diguyur. Lalu diratakan lagi dengan cethok, supaya kotorannya lebih
gembur dan mengandung air secara merata sampai bawah. Mungkin
sebaiknya supaya lebih merata airnya bisa dicampur dulu dengan kotoran
pada timba plastic, lalu diaduk dengan kelembaban tertentu. Butuh
tenaga ekstra untuk kotoran yang sudah dingin.
|
|
Jika sudah cukup basah dan merata sudahi penambahan airnya. Artinya kotoran sudah siap untuk ditabur cacing.
|
|
Siapkan
cacing yang akan ditebar. Saya beli hanya 1 kg cacing, yang dalam hal
ini sudah dicampur dengan kascing supaya cacingnya tidak lari dari
wadahnya. Prosedur bakunya demikian dari penjualnya.
Dengan
cacing 1 kg ini, dengan aturan main setiap 24 jam cacing ini
memproses/makan sebanyak beratnya (dalam hal ini 1kg) maka kotoran
yang diprakirakan beratnya 15 kg akan jadi kompos selama 15 hari lagi,
sejak hari ini (23 Desember 2010)
|
|
Beginilah
gambaran populasi dari cacing tanah berwarna merah ini, biasa disebut
dengan red worm atau Lumbricus Rebellus, yang natural habitatnya di
tanah dan biasanya digunakan untuk mengolah kotoran hewan menjadi
kompos.
Kondisi seperti ini terjadi setelah lapisan teratas kascing disisihkan. Biasanya bagian atasnya tertutup kascing dan cacing bersembunyi di bawahnya, seolah-olah tidak bercacing.
|
|
Cacing
dan kascing bawaan yang sudah ditebarkan di atas kotoran hewan. Dalam
waktu yang tidak lama cacing-cacing ini langsung masuk ke dalam
kotoran untuk memulai kehidupannya di tempat yang baru. Semoga Allah
memberkahi pekerjaan ini.
|
Supaya
tidak terlalu terang, karena lokasi mesin produksi vermikompos ini
terlalu terang, meski tidak kena sinar matahari lansung, maka ditutupi
dengan kardus bekas. Supaya cacingnya semakin produktif dan senang di
kandang barunya.
|
Demikianlah
cara mengolah kotoran sapi dan sebangsanya, tetapi disini saya gunakan
bahan yang ada, kotoran sapi, gratisan, dengan memanfaatkan cacing tanah
jenis red worm atau nama latinnya Lumbricus Rebellus.